Jenis investasi reksadana yang dapat dipilih oleh investor sangat beragam. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh beragam faktor mulai dari profil investor maupun tujuan keuangan yang hendak dicapai. Profil investor tersebut sangat erat kaitannya dengan risiko investasi. Artinya jika profil investor konvensional atau sangat berhati-hati tentu bisa memilih instrumen investasi yang minim risiko.
Kondisi tersebut
berlaku sebaliknya, jika profil investor moderat maka bisa memilih instrumen dengan
risiko menengah atau tinggi. Profil investor tersebut juga berlaku sama ketika
memilih instrumen investasi reksadana. Namun jika berinvestasi di reksadana,
sudah ada manajer investasi yang mengelola keuangan kamu untuk mencapai tujuan keuangan
yang diinginkan.
Bagi kamu yang
ingin berinvestasi di reksadana, tentu saja perlu mengetahui jenis-jenisnya
agar dapat memilih secara tepat. Hal lain yang perlu dipahami adalah setiap
instrumen investasi memiliki risikonya masing-masing. Berikut di antaranya
jenis-jenis reksadana yang bisa dijadikan alternatif dalam berinvestasi.
Reksadana Pasar Uang Pilihan Tepat untuk
Investor Pemula
Jenis investasi reksadana yang
bisa menjadi alternatif pemula adalah pasar uang. Jenis instrumen tersebut
dikenal memiliki risiko rendah jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Oleh
karena itu, bisa digunakan sebagai alternatif untuk pemula. Sehingga pemula
juga tidak takut harus kehilangan dananya dalam jumlah besar.
Instrumen
reksadana pasar uang juga bentuknya bermacam-macam. Mulai dari deposito, tabungan
dan lain sebagainya. kamu bisa memilihnya sesuai kebutuhan. Reksadana pasar
uang juga memiliki jangka waktu relatif lebih pendek, yakni satu tahun.
Sehingga bersifat sangat likuid atau mudah dicairkan. Jika kamu memiliki
kebutuhan dana bersifat mendadak tentu saja opsi tersebut bisa dipilih.
Kamu tidak membutuhkan
waktu beberapa tahun untuk mencairkan aset yang dimiliki. Tentunya kamu tidak perlu
khawatir jika memiliki tujuan dalam waktu dekat. Investasi tersebut dikenal minim
risiko maka dari itu sesuai jika karakter yang dimiliki sangat berhati-hati
dalam menggunakan uang.
Reksadana Pendapatan Tetap Sesuai untuk Profil Investor Konservatif
Jenis investasi reksadana pendapatan
tetap adalah jenis instrumen investasi memiliki risiko investasi yang
tingkatnya sedang. Bentuk portofolio investasinya adalah sekurang-kurangnya 80%
dalam berbentuk surat utang sisanya tentu saja pasar uang. Portofolio yang
bervariasi tersebut juga dilakukan untuk memberikan nilai keuntungan yang
lebih.
Rekdasana jenis
tersebut cocok untuk tujuan jangka menengah yakni sekitar satu hingga tiga
tahun. Jenis instrumen tersebut tentu memiliki risiko yang perlu dipahami
investor agar tidak terjebak pada kondisi sulit seperti proses pencairan dana.
Jika kamu menginginkan pencairan sewaktu-waktu, jika memilih instrumen
tersebut, bisa saja menjadi hal yang sulit.
Hal ini dikarenakan
uang milik kita dikelola oleh seorang manajer, jika kita ingin menjual aset
secara mendadak, sangat berpotensi manajer kesulitan menyiapkan dananya.
Penurunan nilai surat utang atau obligasi juga bisa menjadi persoalan. Artinya
nilai obligasi saat kita menjual aset rendah dibandingkan pada waktu
membelinya.
Kondisi tersebut
tentu saja membuat rugi. Oleh karena itu, investor juga harus memahami kapan
waktu terbaik untuk menjual aset. kamu tentu saja perlu berkonsultasi dengan
manajer untuk mendapatkan saran dan masukan terbaik sehingga tidak menyesal di
kemudian hari.
Reksadana Saham serta Campuran
Jenis investasi reksadana juga ada
yang berbentuk saham serta campuran. Campuran tentu saja lebih bervariasi
dikarenakan kombinasi antara surat utang, saham, dan tentunya juga pasar uang.
Mengenai kriterianya juga sekurang-kurangnya 80% portofolio dalam bentuk saham.
Sehingga mengenai risikonya tentu saja hampir sama saat kita berinvestasi dalam
bentuk saham.
Sementara untuk
jenis campuran, secara keuntungan memang lebih menjanjikan jika dibandingkan
dengan pendapatan tetap. Namun hal itu juga bermakna risiko yang berpotensi
dialami tidak rendah. jenis investasi tersebut juga cocok untuk tujuan keuangan
jangka menengah yakni sekitar tiga hingga lima tahun.
Misalnya saja
untuk kebutuhan dana pendidikan, membeli rumah dan lain-lain. Sementara untuk
jenis saham cocok untuk tujuan jangka panjang. Jangka panjang durasinya adalah
lebih dari lima tahun. Jenis investasi tersebut sangat cocok untuk memenuhi
kebutuhan jangka panjang. Sehingga kamu tidak perlu bingung dalam menentukan
pilihan.
Posting Komentar
Posting Komentar