Alokasi aset stratejik dan taktis merupakan
beberapa strategi yang sering digunakan untuk mengelola aset investasi. Saat
ini, semakin banyak orang yang berminat untuk berinvestasi, apalagi dengan semakin
banyaknya instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Misalnya saja, investasi
saham yang sedang digandrungi oleh banyak orang.
Bagi para investor pemula,
perlu diketahui bahwa pergerakan pasar modal tidak bisa kita tebak dengan pasti
jadi kemampuan yang dibutuhkan bukan hanya menebak pergerakan harga, tapi juga
bagaimana cara mengelola saham dengan baik. Itulah mengapa ada beberapa
strategi yang bisa kamu pilih untuk mengelola aset.
Dari sekian banyaknya
strategi, mungkin kamu sudah mengenal alokasi aset taktis dan stratejik.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda jadi sering dijadikan
bahan pertimbangan. Sebelum melangkah lebih jauh untuk memahami strategi
tersebut, ada baiknya jika kita mengetahui apa yang dimaksud dengan alokasi aset
investasi.
Pengertian Alokasi Aset yang
Perlu Diketahui
Alokasi aset merupakan
strategi investasi yang dilakukan dengan membagi porsi investasi saham sesuai
toleransi risiko, tujuan investasi maupun horison investasi. Tujuan dari
alokasi aset adalah menyeimbangkan risiko dan imbal hasil yang didapatkan agar
kerugian yang dialami tidak terlalu besar meski harus mengorbankan potensi
keuntungan berinvestasi.
Setelah kamu yakin memilih
saham sebagai instrumen investasi, tentu kemampuan pengelolaan portofolio
sangatlah diperlukan. Apalagi dengan kondisi pasar yang tidak menentu,
terkadang bersahabat dan terkadang tidak. Maka kamu harus bisa
mempertimbangkannya dengan baik, misalnya dengan melakukan strategi alokasi
aset stratejik maupun strategi alokasi aset taktik.
Strategic Asset Allocation yang
Harus Diperhitungkan
Strategi satu ini memiliki
prinsip komposisi dasar portofolio yang harus diperhitungkan. Prinsip ini
mengharuskan kamu memadukan berbagai sektor saham secara proporsional menurut expected return atau tingkat imbal
hasil yang diharapkan, misalnya sektor keuangan sebesar 30%, sektor
infrastruktur 20%, dan seterusnya sesuai dengan tujuanmu dalam berinvestasi.
Strategi alokasi aset
stratejik melibatkan rebalancing
portofolio agar tujuan panjang tercapai, mengingat kondisi pasar terus
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya pada saat ini saham dari
sektor keuangan yang melaju pesat, sedangkan beberapa bulan ke depan tren saham
berbeda maka kita harus bisa mengantisipasinya.
Tactical Asset Allocation yang
Melibatkan Berbagai Asset Class
Strategi ini memiliki
pengelolaan portofolio secara aktif yang melibatkan berbagai asset class untuk
meningkatkan keuntungan karena sektor yang dipilih sedang tren atau menonjol.
Seperti yang kita tahu bahwa kondisi pasar tidaklah menentu dan sektor yang
unggul pada periode waktu tertentu mungkin berbeda dari sebelumnya.
Kamu bisa memanfaatkan
momen ini untuk mengambil peluang mendapatkan keuntungan lebih besar. Strategi
taktik ini bisa dibilang cukup aktif karena bisa mengembalikan komposisi
portofolio ke komposisi yang sudah ditentukan dalam strategi alokasi aset
stratejik. Namun,, strategi ini lebih cocok untuk investasi dengan
keuntungan jangka pendek.
Hubungan antara Stragetic
dan Tactical
Kedua strategi ini
ternyata memiliki hubungan satu dengan lainnya yang harus kamu ketahui agar
bisa memanfaatkan keduanya secara efektif. Pada dasarnya, investor membutuhkan
deviasi jangka pendek secara taktis untuk mengambil peluang keuntungan yang
tidak biasa. Itulah mengapa diperlukan market
timing dalam pengelolaan portofolio investasi saham.
Strategi taktik yang
cenderung aktif membuat investor harus bisa melihat kapan peluang jangka pendek
yang bisa diambil. Sayangnya, pada kondisi tertentu kita melewatkan momen
tersebut dan di sinilah strategi alokasi aset stratejik dilakukan untuk
mengembalikan komposisi porotoflio dengan jangka panjang sampai harganya
kembali naik.
Pilih
Aset yang Sesuai dengan Keinginan
Setelah mengetahui
mengetahui pengertian masing-masing strategi, tentu kamu akan dibingungkan
dengan strategi mana yang paling menguntungkan? Pada dasarnya, strategi terbaik
bisa didapatkan jika kamu mengetahui tujuan berinvestasi, apakah jangka panjang
atau jangka pendek. Begitu juga dengan kemampuan berinvestasi yang
dimiliki agar bisa disesuaikan dengan strategi.
Jika kamu ingin
mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat, maka investasi jangka pendek akan
lebih tepat dengan memilih taktik. Namun, jika kamu ingin berinvestasi dalam
jangka panjang maka stratejik bisa menjadi pilihan yang tepat. Keduanya bahkan
bisa digunakan secara bersamaan dalam kondisi dan situasi tertentu.
Jadi, bagi kamu tidak
perlu bingung untuk menentukan ingin melakukan strategi yang pertama atau kedua
karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan berbeda. Tinggal kamu
lebih mendalami apa tujuan dalam berinvestasi dan kemampuan yang dimiliki
sehingga bisa menentukan apakah lebih cocok alokasi aset stratejik atau
taktik.
Posting Komentar
Posting Komentar