Salah satu instrumen investasi yang perlu kamu ketahui adalah investasi reksadana indeks. Ketika membicarakan reksadana alias mutual fund, kebanyakan orang hanya berfokus pada reksadana saham, pendapatan tetap, atau saham. Padahal terdapat jenis RD yang tidak dapat dilewatkan untuk mendapatkan pengembalian atau return tinggi.
Reksadana
merupakan salah satu instrumen permodalan dimana investor menempatkan uangnya
kepada entitas yang disebut manajer investasi atau fund manager. Fund manager
tersebut lah selanjutnya akan mengelola dana dari investor dan secara
bersama-sama ditempatkan pada instrumen Efek seperti saham dan obligasi atau
surat utang.
Dengan
demikian, kamu tidak perlu repot mengamati pergerakan harga di bursa Efek
apalagi jika tidak punya skill khusus. Instrumen permodalan ini sangat cocok
buat kamu apabila memiliki banyak kesibukan dan tidak sempat mengelola dana
investasi sendiri. Selain itu, instrumen ini juga sangat pas bagi pemula.
Apa Itu Investasi Reksadana Indeks
Sebelum
membahas lebih lanjut tentang apa itu reksadana (RD) indeks, ada baiknya kamu
memahami definisi indeks itu sendiri. Indeks merupakan suatu statistik yang
menunjukkan perubahan harga dari beberapa Efek baik itu berupa ekuitas (saham)
maupun obligasi yang dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu. Kamu tentu
sudah familiar dengan istilah IHSG.
IHSG atau
Indeks Harga Saham Gabungan merupakan statistik yang menunjukkan pergerakan
harga saham dimana isinya adalah emiten-emiten yang tergabung dalam Bursa Efek
Indonesia. Jenis indeks ada bermacam-macam misalnya IDX30, LQ45, dan lain-lain.
Dalam instrumen reksadana juga dikenal RD indeks. Ini sedikit berbeda dari RD
konvensional.
Investasi reksadana indeks adalah
jenis mutual fund dimana kinerja produknya mengikuti performa indeks acuannya. Sebagai
contoh suatu reksadana mengambil acuan IDX30, maka portofolio RD tersebut
berisi saham-saham gabungan dari IDX30. Perlu kamu ketahui bahwa isi dari IDX30
bisa berubah-ubah. Saham yang kinerjanya tidak sesuai kriteria akan tergantikan
saham lainnya.
Berbeda
halnya pada RD konvensional dimana Manajer Investasi (MI) bisa secara bebas
memilih emiten apa untuk kemudian dibeli. Artinya RD konvensional dikelola
secara aktif berdasarkan peran dan kinerja MI. Pada RD indeks, pengelolaannya
dilakukan secara pasif karena mengikuti acuannya. Jadi tidak bisa sembarang
memilih sendiri.
Kelebihan Jika Memilih Reksadana Indeks
Saat
memilih jenis RD ini, tentunya ada beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh. Hal
utama yang man merupakan kelebihan jenis RD tersebut adalah biaya
pengelolaannya (expense ratio) termasuk rendah. Hal ini karena umumnya tidak
ada perubahan signifikan dalam komposisi suatu indeks acuan. Tentunya sangat berbeda
dari RD konvensional.
Kelebihan
memilih investasi reksadana indeks lainnya
yaitu terhindar dari risiko kinerja Manajer Investasi buruk. Reksadana konvensional
yakni dikelola secara aktif oleh MI tentu sangat bergantung pada performa MI
tersebut. Apabila kinerjanya buruk, besar kemungkinan produk reksadana yang
kamu beli justru nilai NAB-nya menurun sehingga berakibat kerugian.
Pada RD
indeks, kamu tidak perlu khawatir dengan kesalahan kinerja MI. Karena isi
portofolionya terdiri dari saham-saham tertentu yang kinerjanya sesuai kriteria
khusus. Misalnya pada RD yang mengacu IDX30 maka isi portofolionya terdiri dari
saham berkapitalisasi besar dan likuiditasnya tinggi. Karena isi portofolionya
adalah saham, maka imbal hasilnya juga tinggi.
Risiko Investasi Reksadana Indeks yang Perlu Diketahui
Selain
mempelajari keuntungannya, kamu juga perlu untuk mengetahui apa saja macam risiko
yang membayangi investor jika menempatkan pada jenis RD ini. Hal pertama yang
wajib untuk kamu ketahui adalah instrumen ini termasuk dalam investasi risiko
tinggi mengingat pergerakan jumlah harganya sangat fluktuatif dengan perubahan dalam
waktu yang cepat.
Jenis RD
ini memang tidak dikelola oleh Manajer Investasi jadi bisa terbebas dari
kesalahan yang mungkin dilakukan MI. Biar bagaimanapun, kinerja RD indeks
ditentukan oleh pasar. Ketika kinerja pasar baik, maka akan meraih keuntungan.
Begitu pula sebaliknya, apabila kinerjanya memburuk, maka akan terjadi
penurunan harga NAB.
Mengingat
volatilitasnya yang begitu tinggi, jenis reksadana ini disarankan bagi investor
dengan profil risiko agresif. Artinya adalah mereka yang siap menerima risiko
tinggi jika kehilangan modal alias merugi. Apabila kamu termasuk tipe investor
dengan profil risiko agresif, investasi
reksadana indeks bisa dijadikan pilihan untuk mendapatkan keuntungan
tinggi.
Posting Komentar
Posting Komentar