Ada sejumlah perbedaan reksadana
saham dan saham yang biasanya belum dipahami oleh para calon investor. Reksadana
merupakan instrumen investasi yang berupa kumpulan dana kelolaan dari sejumlah
investor untuk ditempatkan pada sejumlah Efek. Berbeda dengan saham atau
ekuitas (stock) yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atas suatu
perusahaan atau emiten.
Saat ini ada jumlah investor retail di Indonesia semakin bertambah. Hal
tersebut mengingat literasi tentang finansial juga semakin digalakkan.
Sayangnya, semangat untuk menanamkan modal tersebut belum diikuti dengan
pengetahuan secara maksimal. Maka tidak heran jika banyak orang masih bingung
mengenai jenis-jenis instrumen penanaman modal seperti reksadana dan ekuitas.
Kalau kamu memiliki ketertarikan untuk mulai berinvestasi, alangkah
baiknya jika mengetahui perbedaan
reksadana saham dan saham sebelum menentukan akan memilih yang mana. Jangan
sampai kamu salah memahami karena ini akan mempengaruhi strategi investasi ke
depannya. Supaya tidak bingung, berikut ini kami paparkan apa saja
perbedaannya.
Perbedaan
Cara Kerjanya Reksadana dan Saham
Hal pertama yang perlu kamu ketahui adalah bahwa reksadana saham atau
equity fund dan saham merupakan dua jenis instrumen berbeda. Equity fund
merupakan produk investasi dimana kamu menyetorkan sejumlah uang kepada Manajer
Investasi (Fund Manager) untuk kemudian dikelola secara profesional.
Dana tersebut kemudian akan dikelola secara bersama-sama dengan dana
investor lainnya untuk kemudian dibelanjakan pada Efek di pasar modal. Dalam
equity fund, mayoritas dana investor akan dibelanjakan pada Efek berupa akuitas
sekurang-kurangnya 80%. Sedangkan sisanya dibelanjakan pada obligasi atau pasar
uang.
Dalam jenis penanaman modal equity fund, investor tidak bisa menentukan
sendiri isi portofolionya melainkan mengandalkan kinerja Fund Manager. Keuntungannya
adalah kamu tidak perlu kerepotan membaca pasar dan mempelajari kinerjanya
karena itu menjadi tugas Fund Manager. Inilah perbedaan reksadana saham dan saham yang paling mencolok.
Di sisi lain, saham/ekuitas merupakan surat tanda kepemilikan seseorang
atas suatu emiten. Ketika memiliki ekuitas tertentu misalnya Bank BCA,
Unilever, atau lainnya, itu berarti kamu memiliki hak atas perusahaan tersebut.
Bedanya, pada instrumen ini kamu harus menentukan ekuitas apa yang harus
dibeli. Jadi, isi portofolio dipilih sendiri.
Perbedaan Cara Membeli antara
Reksadana dan Saham
Perbedaan
reksadana saham dan saham berikutnya
yaitu cara pembeliannya. Dengan adanya dukungan teknologi, saat ini untuk
mengakses kedua jenis produk penanaman modal tersebut sangat lah mudah. Ini
berkat adanya perusahaan fintech alias financial technology yang semakin
memudahkan investor retail untuk memilih berbagai produk investasi.
Cara membeli equity fund adalah dengan membeli ke agen penjual reksadana
atau disingkat APERD. Ada banyak sekali agen resmi yang sudah terdaftar di OJK
sehingga aman, baik itu entitas bank maupun aplikasi fintech. Melalui APERD
kamu dapat memilih produk RD saham sesuai kebutuhan.
Sementara jika ingin membeli ekuitas, kamu harus terdaftar pada
perusahaan sekuritas terlebih dahulu. Melalui sekuritas tersebut lah kamu dapat
mengakses dan membeli ekuitas sesuai kode emiten tertentu. Minimal pembeliannya
yaitu 1 lot alias 100 lembar. Misalnya suatu emiten harga ekuitasnya
4.000/lembar, maka minimal kamu perlu membeli 1 lot yaitu 400.000.
Perbedaan Keuntungan dan Risikonya
yang Perlu Diketahui
Perbedaan
reksadana saham dan saham berikutnya
dapat dilihat dari segi keuntungannya. Sebenarnya kedua jenis instrumen ini
sama-sama termasuk golongan investasi dengan tingkat pengembalian (return)
tinggi. Banyak yang mengira jika terjun langsung ke stock market maka imbal
hasilnya jauh lebih besar. Padahal hal tersebut tidak selalu benar.
Ini bergantung kemampuan investor, apabila ia tidak dapat memilih emiten
yang performanya baik, bisa saja imbal hasilnya kecil atau bahkan rugi. Pada
equity fund, apabila kinerja Manajer Investasi (MI) bagus maka keuntungan yang
diperoleh bisa lebih tinggi. Konsep ini juga berlaku sebaliknya.
Mengingat tingkat pengembaliannya tinggi, maka risikonya juga sama-sama
besar. Jika membeli ekuitas suatu emiten yang memiliki fundamental buruk, risiko
kerugian akan lebih besar. Bagi investor pemula sebaiknya lebih memilih equity
fund karena sudah ada MI yang memiliki kemampuan secara profesional jadi
relatif lebih aman.
Dalam investasi apapun tetap saja akan selalu ada risiko di baliknya.
Maka dari itu kamu perlu mengetahui seberapa jauh dapat menerima risiko
tersebut. Apabila ingin instrumen yang lebih aman, tidak ada salahnya memilih
jenis reksadana. Dengan mengetahui perbedaan
reksadana saham dan saham di atas, semoga kamu tidak salah pilih.
Posting Komentar
Posting Komentar