Reksadana saham dan
investasi saham memiliki perbedaan yang sangat bervariasi. Meskipun demikian, keduanya
tetap memiliki persamaan dari segi instrumen investasi dan jangka waktu. Yakni
menggunakan instrumen saham serta sesuai untuk investor yang memiliki tujuan
jangka waktu menengah dan panjang. Sehingga kurang direkomendasikan untuk
investor yang memiliki tujuan jangka pendek.
Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui perbedaan
kedua instrumen tersebut. Padahal jika dipahami dengan baik, investor akan
memiliki lebih banyak pilihan untuk menentukan jenis investasi yang sesuai dengan
profil diri dan tujuan keuangan. Bahkan saat ini banyak dijumpai spesialis
dalam bidang keuangan memberikan seminar maupun webinar tentang tips melakukan
investasi.
Sebagai pemula atau ingin belajar dalam dunia investasi,
tentu alangkah baiknya mengetahui perbedaan jenis reksadana saham maupun
investasi saham. Jenis tersebut meski memiliki instrumen sama, keduanya
memiliki perbedaan yang jauh. Berikut di antaranya perbedaan kedua jenis
instrumen investasi tersebut.
Perbedaan
dari Segi Pengelolaan Aset Investor
Reksadana saham dan
investasi saham memiliki perbedaan dari sisi pihak yang mengelola aset. Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa berinvestasi di reksadana sangat memudahkan pengelolaan
aset bagi investor. Hal ini dikarenakan pengelolaannya dilakukan oleh manajer
investasi. Termasuk halnya untuk berbagai macam produk reksadana.
Sehingga jika belum memiliki keterampilan dengan sangat
baik untuk mengelola aset, maka manajer investasi bisa menjadi pilihan tepat.
Mereka tentu saja akan memberikan progres perkembangan dana investasi kepada
kamu. Kamu juga harus memiliki pengetahuan agar bisa memahami segala informasi
yang disampaikan oleh manajer investasi.
Kamu tidak perlu khawatir dikarenakan tetap bisa
melakukan kendali penuh atas aset yang dimiliki meskipun pengelolaan dilakukan
olah manajer. Berbeda halnya jika berinvestasi di saham langsung, yang
melakukan pengelolaan adalah investor sendiri. Oleh karena itu agar pengelolaan
berjalan lancar, investor perlu memahami perangkat analisis agar investasi
berjalan sukses.
Hal ini dikarenakan pergerakan nilai aset bisa sangat
berpotensi fluktuatif tajam. Oleh karena itu perlu memahami perangkat analisis
baik secara teknis maupun fundamental jika pengelolaan aset dilakukan secara
mandiri. Kondisi tersebut juga menyebabkan jika investor menginginkan langsung
berinvestasi saham, maka mensyaratkan harus memiliki kemampuan terlebih dahulu.
Perbedaan dari Sisi Keuntungan untuk
Investor
Dari sisi keuntungan, jelas sangat berbeda antara reksadana saham dan
investasi saham. Jika
berinvestasi di reksadana saham, kamu hanya menerima return berbentuk capital
gain. Capital gain adalah imbal hasil yang diperoleh investor dari selisih
antara harga jual dan beli. Misalnya kamu menjual satu unit seharga Rp2.000,
saat membelinya harganya hanya Rp.1000.
Selisih keuntungan dari harga jual dan beli ini disebut
capital gain. Hal inilah yang menjadi sumber keuntungan menjanjikan. Berbeda
halnya jika berinvestasi langsung di saham, kamu akan mendapatkan keuntungan
dari selisih harga jual dan beli serta dividen. Dividen merupakan bagi hasil
keuntungan kepada pemilik aset.
Jika dipikirkan kembali, berinvestasi langsung di saham
bisa memberikan dua jenis keuntungan untuk investor. Namun sekali lagi, kamu
harus memiliki kemampuan melakukan analisis agar bisa mengambil keputusan
secara tepat. Artinya keputusan yang tidak gegabah saat nilai aset sedang dalam
posisi turun
Bagi investor, tentu saja kamu bisa memilih jenis
instrumen yang sesuai dengan kebutuhan dan profil diri. Hal ini dikarenakan
berinvestasi langsung di pasar modal memberikan keuntungan sangat menjanjikan.
Namun tetap saja, kamu harus memiliki beberapa kemampuan yang dimiliki agar
dalam berinvestasi memberikan hasil terbaik.
Perbedaan dari Sisi Kewajiban Pembayaran
Pajak
Reksadana saham dan
investasi saham memiliki
perbedaan yang sangat kentara terkait dengan pajak. Jika kamu berinvestasi di
reksadana, tentu saja tidak dikenakan pajak dikarenakan bukan merupakan objek
pajak. Hal tersebut tentu saja menjadi keuntungan lebih untuk investor. Investor
tidak perlu mengurangi biaya lagi untuk membayar pajak.
Sehingga seluruh keuntungan bisa digunakan untuk memenuhi
tujuan keuangan. Berbeda halnya jika berinvestasi langsung di saham, kamu harus
melakukan kewajiban membayar pajak. Kondisi tersebut bisa menjadi pertimbangan
untuk kamu dalam memilih instrumen investasi yang tepat.
Memilih instrumen investasi sekali lagi didasarkan pada
profil diri serta tujuan keuangan yang hendak dicapai. Hal ini dikarenakan
setiap instrumen memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing. Termasuk
halnya dalam memilih reksadana saham dan investasi saham juga membutuhkan pedoman tujuan keuangan yang hendak
dicapai.
Posting Komentar
Posting Komentar