Risiko investasi reksadana saham perlu dipahami oleh investor agar mendapatkan
pemahaman yang tepat. Dengan pemahaman tepat tentu saja membuat kamu dapat mengambil
keputusan tepat dalam berinvestasi. Sehingga mengarah pada tujuan keuangan yang
sudah ditetapkan. Meskipun mengalami risiko yang tidak diinginkan, tentu saja
hal ini bisa membuat kamu mampu mengatasinya.
Berinvestasi di
reksadana saham maupun saham memang bukan menjadi hal asing. Keduanya memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaan mendasar tentu saja pada bentuk instrumen
yang digunakan, yakni saham. Aset akan dibelikan dalam bentuk produk saham
untuk dikelola agar mendapatkan keuntungan sesuai target finansial.
Pengelolaan
investasi reksadana saham dan saham sendiri berbeda. Jika berinvestasi saham,
kamu harus mengelolanya sendiri. Sementara di rekasadana saham, aset yang kamu
miliki dapat dikelola olah manajer investasi. Hal ini menjadi keuntungan
tersendiri untuk kamu. Namun kamu juga jangan melupakan risiko mengenai investasi
reksadana saham. Berikut di antaranya.
Nilai atau Harga Aset Sangat Fluktuatif
Risiko investasi reksadana saham salah satunya adalah nilai atau harga aset sangat fluktuatif.
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik situasi ekonomi dan
politik maupun kondisi perusahaan. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi nilai aset
sangat bisa berpotensi merosot tajam, bahkan pada level paling rendah.
Nilai risiko investasi jenis
tersebut memang sangat bermacam-macam. Bahkan ada yang mencapai kerugian hingga
20%. Kondisi tersebut tentu saja sangat merugikan investor. Jika profil
investornya sangat gegabah, tentu saja bisa menjual aset yang dimiliki karena
berpikiran nantinya akan mengalami kerugian jauh lebih besar.
Padahal salah satu karakter
yang seharusnya dimiliki oleh seorang investor adalah tenang atau tidak
gegabah. Artinya adalah tetap tenang meskipun dalam kondisi tidak menguntungkan
atau mengalami kerugian.
Nilai aset bisa sangat
fluktuatif tersebut tentu membuat pihak investor sangat berhati-hati dalam
mengelola uangnya merasa takut jika menggunakan dananya untuk berinvestasi
reksadana saham. Padahal pengelolaan di reksadana saham dilakukan oleh manajer.
Manajer juga bukan orang sembarangan, namun memang memiliki kemampuan.
Berpotensi Tidak Mendapatkan Keuntungan Besar
Risiko investasi reksadana saham jika nilai asetnya rendah, maka berpotensi tidak
mendapatkan keuntungan. Nilai aset yang dijual rendah dibandingkan pada saat
membelinya, tentu membuat kamu mengalami kerugian. Kondisi tersebut tentu saja
tidak diinginkan oleh investor. Investor berpikiran bahwa mereka mengeluarkan
dana yang dimiliki untuk berinvestasi tentu agar mendapatkan keuntungan.
Risiko lain yang bisa dialami
oleh investor adalah risiko reksadana dibubarkan. Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan
segala aset yang ada di dalam reksadana dikembalikan kepada masing-masing pihak
investor. Kondisi tersebut bisa terjadi karena kinerja buruk dari reksadana
tersebut.
Oleh karena itu, kamu bisa
memilih reksadana dengan kinerja bagus. Untuk melihatnya bisa dari data terkait
nilai aktiva bersih dengan pengelolaan oleh manajer investasi. Semakin banyak
jumlah nilai aktiva bersih, maka hal tersebut menunjukkan bahwa dana yang
dikelola manajer juga tidak sedikit. Hal tersebut merupakan kekuatan dari
sebuah reksadana.
Manajer Investasi Memiliki Peran Penting
dalam Pengelolaan Aset
Manajer investasi memiliki
peran sangat penting dalam mengatasi risiko
investasi reksadana saham.
Hal ini
dikarenakan manajer investasi yang diberikan wewenang oleh investor untuk
mengelola dana atau aset. Oleh karena itu sangat penting untuk memilih manajer
dengan kemampuan mumpuni dan dapat bekerja secara profesional.
Selain itu, manajer hendaknya memberikan
progres mengenai portofolio investasi agar investor mengetahui kondisi aset
yang dimiliki. Dengan pengelolaan dana oleh manajer investasi, tentu saja kamu
tidak perlu melakukan analisis secara mandiri. Hal ini dikarenakan aspek yang
perlu dianalisis pada reksadana saham juga terdiri dari berbagai aspek.
Jika kamu termasuk orang awam
atau pemula dalam berinvestasi di reksadana saham, melakukan analisis saham
secara mandiri tentu saja menyulitkan. Oleh karena itu di sinilah pentingnya
peran manajer investasi yang mengelola aset yang dimiliki. Namun tentu saja
kamu harus mengeluarkan fee atau biaya sebagai hasil kerja keras dari manajer
investasi.
Investasi di reksadana saham
tentu saja menawarkan keuntungan untuk kamu dalam jumlah besar. Namun kamu juga
tidak boleh mengabaikan risiko yang ada. Hal ini karena risiko investasi reksadana saham bisa mempengaruhi kamu dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.
Posting Komentar
Posting Komentar