Menjadikan investasi reksadana sebagai dana darurat
memang tidak ada salahnya mengingat kesulitan ekonomi yang terjadi
sewaktu-waktu tidak dapat diprediksi. Setidaknya hal tersebut dapat kamu
jadikan sebagai pemenuhan kebutuhan tatkala terjadi hal tidak diinginkan serta
butuh dana besar. Hanya saja tidak sembarangan memilih instrumen investasi dana
darurat.
Ada beberapa pertimbangan penting ketika memilih.
Sejauh ini reksadana memang menjadi pilihan utama instrumen investasi paling
menjanjikan dengan tingkat risiko tidak terlalu besar. Memiliki sumber dana
selain dari pendapatan bulanan memang cukup membuat hidup terasa tenang.
Dikarenakan kamu tidak perlu khawatir tatkala tertimpa musibah hingga butuh
dana cukup besar.
Menjadikan investasi reksadana sebagai dana darurat
memang bukanlah hal baru. Banyak orang memang bertujuan seperti itu meski telah
ada asuransi. Terlepas dari itu, imbal hasil atau return reksadana memang cukup
besar hingga beberapa instrumennya termasuk jangka panjang. Artinya dapat
dijadikan tabungan masa depan.
Terkait besarnya dana darurat yang dialokasikan tentu
berkaitan erat dengan kebutuhan lantaran masing-masing orang berbeda-beda.
Beberapa anggapan mengatakan apabila sudah menikah maka besar dana darurat yang
diperuntukkan sekitar 12 kali dari keseluruhan pengeluaran bulanan keluarga.
Sementara untuk lajang jelas lebih kecil dibandingkan sudah menikah.
Manfaat Menjadikan Reksadana Sebagai
Dana Darurat
Kehidupan memang tidak ada yang tahu bagaimana
kedepannya termasuk hal apa bakal terjadi. Tatkala terjadi hal buruk hingga
membuat ekonomi sulit tentu cukup membuat bingung. Maka dari itu, sebelum
terjadi perlu persiapan salah satunya dengan menginvestasikan sebagian
pendapatan. Instrumen paling populer dapat dicoba adalah reksadana.
Ada beberapa manfaat menjadikan investasi reksadana
sebagai dana darurat di antaranya tidak butuh modal banyak guna memulainya.
Seperti diketahui alasan banyak orang memilih reksadana lantaran setoran awal
tidak memberatkan. Karyawan penghasilan sedikit bahkan dapat mengikuti
investasi. Setoran awal biasanya mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah
tergantung finansial.
Potensi untung tinggi menjadikan banyak orang tergiur
dengan reksadana. Beberapa lembaga keuangan bahkan memberi penawaran keuntungan
sekitar 6%- 8% per tahunnya tergantung performa produk. Tatkala suku bunga
sedang tinggi maka kemungkinan profit diperoleh semakin besar. Itu artinya uang
yang dijadikan dana darurat semakin cepat terkumpul.
Manfaat lainnya adalah memungkinkan kamu mencairkan
dana kapan saja dibutuhkan. Menjadikan investasi reksadana sebagai dana
darurat tentu dalam kondisi terdesak dapat dilakukan pencairan. Pencairan
relatif mudah juga serta cepat maksimal tujuh hari sejak pengajuan. Setidaknya
kamu tidak perlu bingung ketika butuh uang banyak.
Ketika kamu memiliki dana darurat juga menguntungkan
lantaran menjauhkanmu dari lilitan hutang. Hutang apalagi dengan bunga tinggi
tentu cukup membuat resah. Jadi adanya investasi termasuk reksadana menjadikan
kamu lebih tenang karena sudah memiliki dana simpanan ketika dibutuhkan sewaktu-waktu.
Tidak harus berhutang hingga sulit mengembalikannya.
Reksadana Pasar Uang Sebagai Pilihan
Terbaik Sumber Dana Darurat
Di antara jenis reksadana paling populer dijadikan
dana darurat adalah pasar uang. Reksadana pasar uang memiliki peran penting
sebagai dana darurat dikarenakan beberapa pertimbangan. Salah satunya terkait
pencairan di mana cukup mudah dilakukan dibandingkan reksadana saham. Diketahui
pencairan hanya butuh satu hingga dua hari saja.
Potensi return cukup tinggi menjadikannya investasi
reksadana sebagai dana darurat terbaik dibandingkan deposito hingga saham.
Ketika suku bunga sedang tinggi-tingginya maka ketika menjual produk tentu memberi
keuntungan berlipat. Sehingga dana diperuntukkan kondisi darurat lebih cepat
terkumpul. Apalagi modal awal disetor juga tidak terlalu besar.
Berbicara untung pasti juga berkaitan erat dengan
risiko. Layaknya instrumen lainnya, reksadana juga memiliki tingkat risiko
meski tidak terlalu besar. Risiko rugi dapat dialami tatkala harga obligasi
sedang turun drastis. Kondisi seperti itu memang tidak bisa dihindari namun,
setidaknya dapat dikurangi potensinya dengan melakukan beberapa strategi.
Selain itu, tidak kalah penting adalah terkait porsi
uang dialokasikan sebagai dana darurat. Seperti disinggung sebelumnya, besarnya
tergantung pada kebutuhan termasuk status. Ketika orang sudah menikah maka
besar kemungkinan porsi haruslah lebih tinggi beberapa kali lipat dari
pendapatan bulanan.
Tujuan menjadikan investasi simpanan dana darurat
memang alasan populer banyak orang tertarik pada reksadana. Meski begitu,
memiliki dana darurat memang wajib karena tidak ada yang tahu bagaimana nantinya.
Tatkala menjadikan investasi reksadana sebagai dana darurat kondisi
keuangan setidaknya aman karena telah mempunyai simpanan.
Posting Komentar
Posting Komentar